Jaman sekarang, sudah banyak sekali pilihan rumah untuk milenial dengan berbagai tawaran yang menarik. Dari beragam pilihan tersebut banyak pula tipe unit mulai dari tipe 21 hingga 56, semuanya ada! Plus penawaran harga yang beragam mulai dari bunga nol rupiah hingga DP satu persen bebas kita pilih.
Generasi milenial tidak lagi dianggap sebagai generasi yang belum memiliki kematangan finansial. Para pengembang justru melihat potensi besar dari pasar konsumen milenial. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut beberapa alasan pengembang banyak yang sediakan rumah untuk milenial:

1. Memiliki impian
Generasi milenial adalah anak-anak muda yang lahir pada tahun 90-an hingga 2000-an. mereka dianggap sebagai generasi yang memiliki impian besar. Masa muda membuat mereka berani menyusun impian besar seperti memiliki sebuah rumah dan mobil. Hal inilah yang ditangkap oleh para pengembang hunian sebagai sebuah peluang.
Dengan menawarkan sebuah hunian sistem KPR, para generasi milenial lebih mudah untuk mencapai impian tersebut. Keringanan pembayaran sebuah rumah akan sangat membantu keuangan mereka dalam mencapai impian lainnya.
Terlebih menurut beberapa lembaga survei, memiliki rumah di kota besar seperti Jakarta sangat sulit dipenuhi jika tidak dengan sistem KPR. Kenaikan harga properti jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan gaji yang diterima. Hadirnya rumah untuk millenial tentu bisa jadi solusi yang bijak.
2. Passion yang tinggi
Tidak seperti para pekerja lain yang usianya telah mencapai kepala 3 atau 4, generasi milenial justru masih memiliki semangat kerja yang sangat tinggi. Walaupun memang ditujukkan dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Passion mereka sejalan dengan konsep hidup yang mapan dengan hunian yang nyaman. Inilah yang kemudian menjadi sasaran bagi pengembang. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi milenial bekerja tidak hanya untuk menerima gaji.
Mereka bekerja demi mengejar tujuan, hal inilah yang menyebabkan mereka lebih mudah menerima tawaran sebuah hunian dibandingkan generasi lain yang hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Usia yang produktif
Sebagaimana kita ketahui, para pengembang hunian terutama yang menyediakan pembiayaan KPR hanya menerima konsumen yang berada dalam rentang usia produktif. Hal ini dikarenakan akan ada jaminan keberlangsungan pembayaran cicilan hingga lunas.
Generasi milenial adalah kelompok usia yang sangat tepat. Jarak usia mereka sejak memulai cicilan hingga pelunasan dianggap sudah cukup sehingga sangat tepat jika para pengembang hunian lebih mengutamakan pasar milenial dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
Meskipun beberapa kelompok usia lain masih tetap menjadi bagian dari pasar para pengembang.

4. Jumlah yang besar
Berdasarkan Susenas 2017, jumlah generasi milenial jauh lebih banyak dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Jumlah generasi milenial mencapai 33,75% dari jumlah total seluruh penduduk Indonesia. Jumlah yang besar inilah yang menjadi sasaran bagi pengembang hunian. Beberapa waktu yang lalu, millenial juga menjadi sasaran praktek politik praktis.
Besarnya jumlah generasi milenial membuat para pengembang hunian lebih tertarik untuk menyasar kelompok usia ini. Jumlah pasar yang luas tentu akan menghasikan income yang juga lebih banyak. Jenis tawaran yang bisa mereka terima juga bakal jauh lebih beragam.
5. Status sosial
Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi milenial saat ini lebih mudah dipengaruhi oleh cap ‘status sosial’. Keberadaan mereka seolah-olah hanya diakui lewat sebuah pencapaian materi dan gaya hidup yang tinggi sehingga berlomba-lomba untuk mencapai level tersebut.
Ingat bagaimana masifnya media sosial mempengaruhi kehidupan kaum millenial saat ini. Salah satu cara mendapatkan pengakuan berstatus sosial baik dan tinggi adalah dengan memiliki sebuah hunian di usia muda.
Seseorang yang mampu memiliki sebuah rumah pada usia mudanya dianggap sebagai orang dengan predikat baik di kalangan masyarakat. Keinginan yang seperti inilah yang membuat para pengembang hunian terus berusaha menyodorkon produknya pada generasi milenial.
Baca Juga: Milenial Yuk Investasi Properti Sejak Dini! Berikut Cara Mudahnya
6. Kenyamanan
Generasi milenial saat ini juga tak hanya bekerja demi mendapatkan uang dan membayar kebutuhan hidup saja, mereka memiliki rencana masa depan yang baik. Salah satu bagian dari rencana masa depan mereka adalah hidup nyaman di rumah sendiri.
Mereka mampu merencanakan masa tuanya dengan sangat baik sejak usia muda. Dengan membeli sebuah hunian, rencana tersebut tentu akan lebih mudah tercapai. Ketika mereka membeli hunian di usia muda, mereka tidak perlu lagi bersusah payah memikirkan cicilan rumah di masa depan karena telah memilikinya.
7. Kebutuhan penting
Generasi milenial tidak hanya sekedar para lajang yang bekerja, tapi juga sebuah keluarga muda. Sebuah keluarga muda tentu membutuhkan hunian yang baik, apalagi jika mereka telah memiliki anak-anak. Kebutuhan akan rumah menjadi kebutuhan utama.
Namun sering kali kendala adanya biaya kebutuhan lain menjadi penghalang bagi mereka untuk memiliki sebuah rumah. Masalah inilah yang dilihat oleh para pengembang untuk menyediakan rumah untuk milenial.
Kebutuhan yang penting ini akan mendorong para keluarga muda mendapatkan hunian dengan harga miring. Dengan tawaran berbagai promo dan subsidi KPR, pengembang hunian mampu mendapatkan konsumen dalam jumlah yang besar dari pasar keluarga muda.
8. Kebutuhan masih sedikit
Umumnya, generasi milenial adalah kelompok umur yang jumlah kebutuhannya belum terlalu besar. Mereka, terutama yang masih lajang belum memiliki tanggungan yang banyak sehingga penghasilan yang didapatkan masih dapat diinvestasikan ke bentuk lain, misalnya rumah.
Dengan asumsi seperti ini, pihak pengembang hunian berani menawarkan produknya pada kaum milenial yang masih belum ‘tercerahkan’ tentang kebutuhan di masa mendatang mereka.
Para pengembang biasanya akan hadir dengan membawa konsultasi khusus mengenai keuangan mereka yang terbilang masih sangat ‘banyak sisanya’. Dengan memperlihatkan keuntungan dari memiliki hunian di usia muda, maka mereka pun akan lebih tertarik untuk memiliki salah satunya.
9. Sadar Investasi
Mudahnya akses informasi yang mempengaruhi kehidupan generasi milenial juga berpengaruh pada cara pandangnya. Generasi milenial dipandang sebagai generasi dengan pemahaman dan pengetahuan yang mumpuni. Mereka juga sadar akan pentingnya investasi.
Salah satu bentuk investasi yang mereka minati adalah produk properti. Entah itu hunian rumah untuk millenial, apartemen atau lainya. Inilah yang kemudian jadi sasaran para pengembang.
Itulah beberapa alasan mengapa pengembang banyak yang menyediakan rumah untuk millenial. Bahkan tak hanya rumah, tapi kini banyak hunian dengan embel-embel kata milenial, termasuk apartemen millenial.