Miris dan mencengangkan! Itulah dua kata yang mungkin bisa menggambarkan seberapa banyak jumlah sampah plastik yang menghantui masa depan bumi tercinta.
Sampah plastik sekarang bisa ditemukan hampir di seluruh pantai yang ada di dunia. Mulai dari pantai – pantai terpopuler dengan keramaian pengunjungnya, hingga pantai di sekitar pulau – pulau tropis terpencil yang tak berpenghuni.
Yang paling menghentak, para ilmuwan baru – baru ini menemukan mikroplastik yang tertanam jauh di dalam es Kutub Utara. Nah lho!
Hampir setiap inci bumi tidak terbebas dari sampah plastik. Pada sekitar 1950, populasi dunia yang berjumlah 2,5 miliar jiwa, mampu menghasilkan 1,5 juta ton sampah plastik.
Sementara, pada 2016, populasi masyarakat secara global tercatat lebih dari 7 miliar jiwa, menghasilkan lebih dari 320 juta ton plastik. Jumlah ini tentunya akan terus meningkat setiap tahun.
Setiap hari, sekitar 8 juta sampah plastik telah mencemari lautan di bumi. Sekarang, mungkin sudah ada sekitar 5 triliun kepingan sampah plastik mikro dan makro yang mengambang di lautan terbuka. Beratnya bisa mencapai 269.000 ton.
Parahnya lagi, sampah plastik ini secara konsisten mencemari sekitar 90% dari setiap lautan yang diteliti.
Sekitar 5.000 item pencemaran sampah plastik di laut telah ditemukan di setiap kilometer pantai di Inggris. Bahkan, setidaknya ada 150 botol plastik minuman ringan yang mengotori setiap kilometer pantai di Inggris.
Manusia mungkin tidak terlalu terdampak akan sampah plastik yang mencemari lautan, tetapi rupanya tidak pada aneka jenis satwa bawah air.
Studi terbaru mengungkapkan pencemaran sampah plastik di laut telah membunuh banyak hewan laut langka. Data statistik menunjukkan sekitar 100.000 mamalia laut, kura – kura, serta 1 juta burung laut telah mati karena sampah plastik di lautan setiap tahun.
Hewan – hewan laut ini mati karena memakan sampah plastik yang mengambang di laut. Beberapa diantaranya terjerat atau bahkan cedera karena pencemaran sampah ini.
Masihkah kamu cuek – cuek saja melihat fakta sampah plastik mulai merusak keindahan alam planet bumi?
Kalau kamu masih ingin anak – cucu bisa menikmati keindahan planet bumi sepanjang masa, inilah saatnya berubah! Yuk, mulai mengurangi sampah plastik sekarang juga dalam keseharian rutinitasmu. Simak caranya, berikut ini.
1. Sedia Kantong Belanja

Saat ini sudah banyak kantong belanja yang bisa dilipat dan dimasukkan dengan mudah ke dalam tas atau bahkan dompetmu.
Selain praktis dan ringan, pastinya kantong belanja ini lebih ramah lingkungan untuk mengurangi sampah plastik.
Bahkan, kamu juga bisa lebih hemat pengeluaran. Karena pemerintah sudah menetapkan biaya beberapa Rupiah untuk satu kantong plastik.
Daripada menghamburkan uang untuk kantong plastik, lebih baik bawa sendiri kantong belanja dari bahan daur ulang.
Terutama ketika kamu belanja bahan makanan bulanan ke supermarket, pasar, atau toko sembako. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi sampah plastik di rumah.
2. Sedia Kotak/Wadah Makanan

Jika kamu sering membeli makanan di luar karena jarang memasak, ini saatnya membeli wadah makanan atau kotak makan yang bisa dipakai berulang kali.
Wadah makanan ini bisa berupa rantang, kotak bekal makan siang, bento atau tempat makanan lainnya.
Namun hindari penggunaan kantong plastik, kertas bungkus makanan maupun styrofoam. Kenapa begitu? Sudah jelas hal ini untuk mengurangi sampah plastik dalam keseharianmu.
Coba bayangkan, dalam satu hari kamu mungkin bisa menggunakan 2 – 3 kantong plastik maupun styrofoam. Bagaimana jika satu bulan? Atau bahkan satu tahun?
Bahkan, jumlah kantong plastik ini akan semakin berlipat ketika kamu membeli makanan yang berkuah seperti soto, rawon, dll. Karena umumnya si penjual akan memakai beberapa kantong plastik agar kuahnya tidak mudah tumpah.
Kalau kamu sadar akan pentingnya mengurangi sampah plastik untuk masa depan bumi kita, mulai sekarang sediakan atau bawalah wadah makanan sendiri. Dijamin lebih higienis dan kamu bisa mengurangi sampah plastik dalam keseharianmu.
3. Batasi Pemakaian Tisu Basah

Bepergian atau travelling memakai tisu basah memang sangat praktis. Bisa untuk mencuci tangan, membasuh wajah, hingga membersihkan tubuh. Namun sayangnya, berbeda dengan tisu biasa, tisu basah sulit untuk diuraikan oleh tanah.
Sekadar informasi nih, tisu basah dibuat dari bahan resin plastik yang sulit diuraikan tanah meskipun sudah ribuan tahun. Bahkan tisu basah tidak akan mampu larut di dalam air.
Untuk mengurangi sampah plastik, sebaiknya batasi pemakaian tisu basah dalam kondisi mendesak. Kamu bisa membawa lap kain atau sapu tangan yang bisa dicuci lagi.
Atau, kamu juga bisa memanfaatkan tisu kering yang dibasahi sedikit air agar lebih lembab. Meskipun rasa atau efeknya tidak sama, namun dari segi fungsi tidak terlalu berbeda kok.
Ditambah lagi, kamu akan mampu mengurangi sampah plastik dalam keseharianmu, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
4. Produk Pangan Kemasan Beling

Produk makanan dan minuman yang menggunakan kemasan kaca atau beling bisa menjadi alternatif jika kamu ingin mengurangi sampah plastik.
Bahan kaca dan beling bisa dipakai berkali-kali dan lebih sehat untuk menyimpan produk pangan ketimbang plastik. Pasalnya, kaca dan beling lebih tahan terhadap paparan suhu dan tidak mengandung zat kimia apa pun. Bisa mengurangi sampah plastik sekaligus menyehatkan tubuh? Why not! Yuk, beralih ke kemasan kaca atau beling ketimbang kemasan plastik ya.
Baca Juga: Yuk Manfaatkan Barang Bekas, Kreasikan dengan 10 Barang Ini
5. Selalu Sedia Botol Minuman

Saat ini sangat mudah dijumpai botol minuman di berbagai toko peralatan rumah tangga. Botol minuman juga dirancang dengan beragam bahan, model dan fungsi.
Jadi, tidak ada alasan untuk memilih membeli air minum dari botol plastik jika kamu ingin mengurangi sampah plastik dalam keseharianmu.
Kamu hanya perlu selalu menyediakan botol air minum ini di dalam tasmu. Sehingga, kapan pun kamu ingin mengisi ulang akan lebih mudah. Entah itu di kantor, di perjalanan, di bandara, dan sebagainya.
Perlu kamu tahu, botol air mineral plastik merupakan jenis sampah yang paling banyak dijumpai di garis pantai yang ada di seluruh dunia. Nggak kebayang deh, jumlahnya!
Kalau tidak memulai tindakan membatasi botol air mineral plastik dari sekarang, anak – cucu terancam tak bisa lagi melihat keindahan pantai yang bersih dari botol plastik.
6. Batasi Pemakaian Sedotan Plastik

Sama halnya dengan botol plastik, rupanya sedotan plastik juga tidak kalah jumlah polusinya. Maklum saja, sedotan plastik umumnya hanya dipakai satu kali saja per orang. Jadi, nggak heran jumlah sampah sedotan plastik semakin hari semakin menggunung.
Kalau kamu sudah sadar ancaman besar sedotan plastik, ini saatnya kamu mulai membatasi penggunaan sedotan plastik. Jaman sekarang sudah tidak ada salahnya meneguk minuman langsung dari gelas.
Lingkungan Bersih adalah Kehidupan Sehat
Siapa yang tak mau memiliki kehidupan yang sehat dan sejahtera? Pantai indah, bersih, berkilauan. Udara segar bebas polusi, dan manusia bisa tinggal nyaman di planet bumi.
Semua ini hanya bisa terwujud kalau kita mencintai lingkungan dan mulai menyadari sepenuhnya untuk mengurangi sampah plastik. Ayo, mulai dari rumah kita dan mulai dari diri sendiri!