Bagi penduduk Jakarta, apalagi yang beraktivitas sehari-hari di kawasan Kuningan mungkin sudah terbiasa melihat Gedung Wisma BNI 46. Gedung yang disebut sebagai salah satu ikon kota Jakarta ini selesai dibangun pada tahun 1996.
Lokasinya begitu prestisius dan strategis untuk berkantor membuat banyak perusahaan kenamaan memilih beroperasi dari office building tersebut. Sebut saja Nikon, Lenovo, Brother, Accenture, hingga Mandom.
Sejumlah bank, pertokoan, hingga rumah makan tak segan menggelar gerainya di gedung dengan total lantai 127.898 persegi tersebut. Tapi tak hanya itu, Gedung Wisma BNI 46 juga punya banyak fakta menarik lainnya.
1. Gaya Arsitektur yang Unik

Wisma BNI 46 dimiliki oleh PT Swadharma Primautama. Terbuat dari material utama beton dan kaca, gedung ini memiliki gaya arsitektur modern. Meski sudah berusia lebih dari 20 tahun, gedung Wisma BNI 46 tetap tampak modern.
Uniknya lagi, bentuk gedung ini menyerupai ujung pena bertinta yang runcing. Jelas saja desainnya jadi menonjol dibandingkan bangunan lain di sekelilingnya. Jika biasanya gedung memiliki bagian atap yang datar, Wisma BNI 46 bagian atasnya runcing dan terlihat begitu jelas dari kejauhan.
2. Gedung Wisma BNI 46 Diabadikan dalam Video Game
Karena desainnya yang unik dan merupakan salah satu ikon ibu kota, Wisma BNI 46 menjadi begitu populer, bahkan sampai masuk ke dalam video game tentang balap mobil. Judul game tersebut adalah Need for Speed: Underground 2.
Di dalam game tersebut, Wisma BNI 46 ada di kota fiksi yang bernama Bayview City. Jadi hanya desain gedungnya saja yang digunakan, tapi lokasinya berada di tempat yang benar-benar berbeda.
BACA JUGA: Ini Dia 5 Gedung Perkantoran Top di Jakarta untuk Kelancaran Bisnis
3. Pembangunan Berlangsung 4 Tahun

Pembangunan gedung Wisma BNI 46 berlangsung selama 4 tahun. Dimulai pada bulan November 1992 dengan pemasangan pondasi tiang pancang bor pertama. Gedung ini baru benar-benar selesai dengan sempurna di bulan November 1996.
Finishing Wisma BNI 46 menggunakan cetakan beton dan lapis kaca. Pembangunan yang cukup lama berbuah pada hasil yang sempurna dan dinobatkan sebagai salah satu ikon di Jakarta.
4. Kepala Pena yang Runcing Namun Kokoh di Ketinggian Lebih dari 200 Meter

Yang paling unik dari gedung BNI 46 adalah bagian paling puncaknya, yaitu kepala pena. Banyak orang yang melihatnya penasaran, terbuat dari apa bagian ujung pena yang runcing tersebut?
Ternyata bagian ini terbuat dari lapis kaca. Untuk desainnya memang dirancang khusus agar kuat meski terkena terpaan angin kota Jakarta di ketinggian lebih dari 200 meter.
Karena itu, meski bentuknya terlihat tipis, kepala pena bisa tetap berdiri tegak dan tidak mudah roboh.
5. Inspirasi Bentuk Gedung Wisma BNI 46
Desain Gedung BNI 46 yang terlihat begitu ikonik ternyata mengambil inspirasi dari kapal phinisi yang pernah menjadi logo Bank Negara Indonesia 1946. Logo tersebut digunakan selama 16 tahun dari 1988 hingga 2004. Jadi bukan kejutan lagi kalau desain Wisma 46 menjadi ciri khas Kota Jakarta.
BACA JUGA: 10 Cara Memaksimalkan Virtual Office Demi Performa Perusahaan Meningkat
6. Perancang Gedung Wisma BNI 46 Berskala Internasional

Wisma BNI 46 dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership yang bekerja sama dengan DP Architects. Pemilihan perancang gedung ini saja sudah menunjukkan besarnya skala pembangunannya.
Zeidler Roberts Partnership Architects adalah perusahaan terkemuka berskala internasional yang menangani arsitektur, perencanaan urban, dan desain interior. Perusahaan ini berasal dari Toronto, Ontario, Kanada.
Kantor Zeidler Architects tidak hanya ada di Kanada, tetapi juga di Beijing, Shanghai dan Chengdu (China), Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Berlin (Jerman), dan London (Inggris).
Telah berdiri sejak tahun 1880, perusahaan ini telah membuat berbagai bangunan terkenal. Di antaranya adalah 10 Lancelot Place di Knightsbridge, London, Canada Place di Vancouver, Ontario Place di Toronto, The Hospital for Sick Children Atrium di Toronto, Torre Mayor di Mexico City, dan masih banyak lagi bangunan lainnya.
Selain itu, terhitung sejak tahun 1997 sampai tahun 2011, Zeidler Architects telah menerima sebanyak 16 penghargaan di bidang arsitektur dan desain.
Sementara itu, DP Architects adalah perusahaan arsitektur yang berasal dari Singapura. Telah berdiri sejak tahun 1967 dan memiliki resume berskala internasional.
Salah satu yang paling terkenal adalah The Dubai Mall. Beberapa landmark di Singapura seperti People’s Park Complex dan Golden Mile Complex juga merupakan karya DP Architects.
Selain di Singapura, hasil karya DP Architects tersebar di China, India, Indonesia, Malaysia, Timur Tengah, Thailand, Turki, Inggris, dan beberapa negara di Eropa.
7. Selama 19 Tahun Bergelar Gedung Tertinggi di Tanah Air

Saat selesai dibangun pada tahun 1996, Wisma BNI 46 langsung mendapat gelar sebagai gedung paling tinggi di Indonesia. Tingginya mencapai 262 meter.
Gedung yang berada di kompleks Kota BNI seluas 15 hektar ini mempertahankan posisinya sebagai gedung tertinggi di Indonesia selama 19 tahun, sejak tahun 1996 sampai 2015.
Di tahun 2016, ketinggian Wisma BNI 46 akhirnya dikalahkan oleh Menara Gama yang juga berlokasi di Jalan H.R. Rasuna Said. Saat ini, Wisma BNI 46 masih menjadi gedung tertinggi kedua di Indonesia.
Sementara di tingkat internasional, gedung Wisma BNI menempati peringkat ke-147 sebagai gedung tertinggi di dunia jika dihitung dari puncak. Gedung ini juga merupakan bangunan tertinggi kedua di belahan Bumi Selatan.
BACA JUGA: Intip Pesona 10 Gedung Tertinggi di Jakarta
8. Biaya Pembangunan Gedung BNI 46 lebih dari Rp 2,5 Triliun

Untuk menghasilkan gedung yang ikonik seperti Gedung BNI 46 memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Di tahun 1990-an, total biaya yang dibutuhkan untuk membangun gedung ini adalah sebesar USD 150 juta atau setara dengan Rp351 miliar di masa itu. Jika dibandingkan dengan situasi perekonomian saat ini, maka nilainya setara dengan Rp2,7 triliun!
Gedung yang saat ini menjadi tempat bekerja sekitar 8.000 orang ini adalah hasil kerja sama dari Dana Pensiun BNI, Grup Salim, dan Grup Lyman. Ketiganya sebelumnya telah melakukan 2 proyek Kota BNI, yaitu Kantor besar BNI dan Hotel Shangri-La.
9. Ada Lift Super Cepat di Dalam Gedung

Di dalam gedung yang memiliki luas lantai sebesar 140.028 m² ini lantai 1 dan 2 diisi dengan fasilitas publik seperti bank, rumah makan, dan kafe. Sementara lantai 3 ke atas diisi oleh kawasan perkantoran.
Di dalam gedung ada 24 unit elevator (lift). Salah satu lift tersebut memiliki kecepatan yang sangat tinggi jika menggunakan kecepatan maksimal, yaitu 360 meter per menit.
Wisma BNI 46 merupakan salah satu gedung perkantoran di Segitiga Emas Jakarta. Berlokasi di Sudirman, Wisma BNI 46 merupakan pilihan gedung kantor yang layak untuk dipertimbangkan sebagai tempat bisnis Anda.
SpaceStock merupakan layanan properti konsultan terpercaya yang didukung oleh teknologi modern serta tampilan terkini. Kami menyediakan solusi pencarian properti lengkap dengan ribuan data kantor dan apartemen terverifikasi secara online. Tim agen lokal yang profesional juga telah melayani ribuan klien dengan pengetahuan pasar properti terbaik. Temukan properti idamanmu di sini!